SIKLUS, MINAHASA, – Dugaan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada SPBU 74.953.21 Tateli yang berlokasi di Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. SPBU ini diduga kuat menjadi salah satu simpul utama dalam mata rantai distribusi ilegal BBM yang digerakkan oleh mafia solar.
Investigasi lapangan pada Selasa, 17 Juni 2025 sekitar pukul 14.20 WITA, menunjukkan praktik mencurigakan. Sejumlah kendaraan seperti Kijang, Panther, dan truk mengisi BBM secara bergiliran. Anehnya, tak lama setelah itu, kendaraan-kendaraan tersebut langsung bergerak menuju gudang penampungan tak jauh dari lokasi SPBU. Aktivitas itu berjalan lancar, rapi, dan sistematis—menandakan sebuah pola kerja yang terstruktur dan diduga telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Lebih mengejutkan lagi, pihak pengelola SPBU menunjukkan sikap yang tidak transparan. Saat hendak dikonfirmasi, seorang karyawan berinisial G yang disebut sebagai penanggung jawab hanya menunjuk ke arah nosel pompa, tanpa menjawab satu pun pertanyaan media. Sikap bungkam ini semakin menguatkan indikasi adanya keterlibatan aktif SPBU dalam praktik kotor tersebut.
BBM bersubsidi yang seharusnya menjadi hak nelayan, petani, dan pelaku UMKM kini justru jatuh ke tangan mafia yang diduga bermain dengan dalih operasional. Ironisnya, aparat penegak hukum terkesan enggan bertindak. Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Isral, menolak memberikan pernyataan ketika dimintai konfirmasi malam harinya.
Diamnya aparat dalam menghadapi isu sebesar ini tak ubahnya bentuk pembiaran. Bahkan, publik mencium adanya dugaan keterlibatan oknum dalam lingkaran mafia solar yang selama ini kebal hukum. Pertanyaan besar pun muncul: apakah aparat penegak hukum masih bisa dipercaya untuk memberantas mafia BBM, atau justru sudah masuk angin?
Pakar kebijakan publik mengingatkan, jika praktik ini terus dibiarkan, maka bukan hanya negara yang dirugikan secara ekonomi, tetapi juga tatanan hukum dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara akan terkikis habis.
Masyarakat kini menuntut tindakan tegas dari Pertamina untuk segera mengevaluasi operasional SPBU Tateli. Selain itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara dan jajaran penegak hukum diminta turun tangan, membongkar jaringan mafia solar hingga ke akar-akarnya. (Red*)















